Wednesday, June 22, 2011

REKRUT: Rakyat Malaysia Direkrut Menjadi Hamba Maksiat

REKRUT: Rakyat Malaysia Direkrut Menjadi Hamba Maksiat (agak2 tajuk berita seperti ni nk masuk utusan or blog org2 berpengaruh x?)

di bwh ni adalah gambar2 semasa konsert justin bieber di Malaysia sebelum ni....
mayb ada gambar yg tak sopan(konsert hedonism kot) di bwh ni n sy mintak maaf kalau ada yg tak setuju saya letak gambar tu kat bawah ni.
tapi inilah realiti di Malaysia sekarang ni dan saya rasa kita di sini dah cukop matang(tp ada yg terlibat jugak) utk menilai perkara2 sebegini..

bukankah perkara2 begini jugak boleh dikatakan sebagai REKRUT UNTUK MENJADI PENENTANG KERAJAAN??? perkara begini boleh menyebabkan pertambahan bilangan buang bayi, masalah sosial, kurangnya ahli akademik, bangsa hedonism.. yg mana masalah2 ni boleh menjatuhkan sesuatu tamadun secara tidak disedari... bila jatuhnya sesuatu tamadun maka adakah kerajaan itu akan ditadbir dgn baik?

kena bukak sejarah2 dulu semula ni....

bloggerPlus.jpg
berpuluh ribu org sdg direkrut tanpa disedari.... takpa2 tak ada pon org yg pakai tudung labuh dan kopiah dlm tu, jadi keganasan takkan berlaku(mentaliti rendah seperti UTUSAN dan konco2 nya)

Gelagat-Anak-Anak-Gadis-Malaysia-Di-Concert-Justin-Bieber-001.jpg
Tak payah nk suruh diorg bai'ah or terangkan kepentingan berjuang sebab diorg dah sanggup buat apa saja. hmmm... Asalkan tak bawak sepanduk islamik dan pakai jubah tu, tak bahaya la kan keselamatan negara kita?? nk berhimpun kat mana pon boleh... tak timbul pon isu boleh ke tak nak berhimpun(demonstrasi), tak perlu nak keluarkan dalil pon dah boleh berhimpun kat mana2 saja utk tgok konsert.. org2 yg 'bijak' bukannya sedar pon sebab tak melibatkan kepentingan dan pengaruh diorang(islamophobia yg ditanam dlm pemikiran kita)


JB2.jpg
adakah ini dinamakan sebagai taksub? or bila ada org menjadikan ulama' ataupun ustaz sbg idola baru akan dicop sbg taksub? (kemuliaan Islam dilindung oleh kebatilan yg nyata)


sekadar pandangan dari saya... kalau ada salah silap harap dimaafkan. peace V

From: mohd syarmizi

Monday, June 13, 2011

longkang dan neraka?


assalmualaikum



Teringat kisah2 dlu..masa balajar kat pondok di Melaka

"Time aku basuh longkang ni, tiba2 aku teringat ngan neraka"aku mmebritahu kepada kawan aku, najib

"bakpo lak? (kenapa lak?)" najib bertanya kat aku balik

Yer la, kan longkang ni kotor. ada macam2 dalam longkang..bau dah la busuk nak mampos.kalu orang xbiasa basuh ni kompem termuntah..ada tu terpaksa guna tangan kalu nk buang sampah yang tersumbat kat longkang..makanan2 basi da la byk" aku terang kt najib

"apa kaitan lak ngn neraka?"najib pelik

"Yer la.kn neraka tu sakit seksaannya..aku teringat yang kt neraka ada byak seksaan tu, ada smpai kena minum air kemaluan penzina..eeuu..mmg sakit seksaan api neraka.tu blom lg kalu makan buah Zaqqum"

moral of the story: selalu ingat kt seksaan neraka, nascaya takut nak wat dosa=p


formula untuk tobat


habib ali al jufri


Manusia dilengkapi oleh Allah dua hal pokok, yaitu jasmani dan rohani. Dua hal ini memiliki keperluan masing-masing. Jasmani membutuhkan makan, minum, pelampiasan syahwat, keindahan, pakaian, perhiasan-perhiasan dan kemasyhuran. Rohani, pada sisi lain, membutuhkan kedamaian, ketenteraman, kasih-sayang dan cinta.

Para sufi menegaskan bahwa hakekat sesungguhnya manusia adalah rohaninya. Ia adalah muara segala kebajikan. Kebahagiaan badani sangat tergantung pada kebahagiaan rohani. Sedang, kebahagiaan rohani tidak terikat pada wujud luar jasmani manusia. Sebagai inti hidup, rohani harus ditempatkan pada posisi yang lebih tinggi. Semakin tinggi rohani diletakkan, kedudukan manusia akan semakin agung. Jika rohani berada pada tempat rendah, hina pulalah hidup manusia.

Fitrah rohani adalah kemuliaan, jasmani pada kerendahan. Badan yang tidak memiliki rohani tinggi, akan selalu menuntut pemenuhan kebutuhan-kebutuhan rendah hewani. Rohani hendaknya dibebaskan dari ikatan keinginan hewani, yaitu kecintaan pada pemenuhan syahwat dan keduniaan. Hati manusia yang terpenuhi dengan cinta pada dunia, akan melahirkan kegelisahan dan kebimbangan yang tidak berujung. Hati adalah cerminan ruh. Kebutuhan ruh akan cinta bukan untuk dipenuhi dengan kesibukan pada dunia. Ia harus bersih.

Dalam rangkaian metode pembersihan hati, para sufi menetapkan dengan tiga tahap : Takhalli, Tahalli, dan Tajalli.

1)Takhalli, sebagai tahap pertama dalam mengurus hati, adalah membersihkan hati dari keterikatan pada dunia. Hati, sebagai langkah pertama, harus dikosongkan. Ia disyaratkan terbebas dari kecintaan terhadap dunia, anak, istri, harta dan segala keinginan duniawi.

Dunia dan isinya, oleh para sufi, dipandang rendah. Ia bukan hakekat tujuan manusia. Manakala kita meninggalkan dunia ini, harta akan sirna dan lenyap. Hati yang sibuk pada dunia, saat ditinggalkannya, akan dihinggapi kesedihan, kekecewaan, kepedihan dan penderitaan. Untuk melepaskan diri dari segala bentuk kesedihan, lanjut para saleh sufi, seorang manusia harus terlebih dulu melepaskan hatinya dari kecintaan pada dunia.

2) Tahalli, sebagai tahap kedua berikutnya, adalah upaya pengisian hati yang telah dikosongkan dengan isi yang lain, yaitu Allah (swt). Pada tahap ini, hati harus selalu disibukkan dengan dzikir dan mengingat Allah. Dengan mengingat Allah, melepas selain-Nya, akan mendatangkan kedamaian. Tidak ada yang ditakutkan selain lepasnya Allah dari dalam hatinya. Hilangnya dunia, bagi hati yang telah tahalli, tidak akan mengecewakan. Waktunya sibuk hanya untuk Allah, bersenandung dalam dzikir. Pada saat tahalli, lantaran kesibukan dengan mengingat dan berdzikir kepada Allah dalam hatinya, anggota tubuh lainnya tergerak dengan sendirinya ikut bersenandung dzikir. Lidahnya basah dengan lafadz kebesaran Allah yang tidak henti-hentinya didengungkan setiap saat. Tangannya berdzikir untuk kebesaran Tuhannya dalam berbuat. Begitu pula, mata, kaki, dan anggota tubuh yang lain. Pada tahap ini, hati akan merasai ketenangan. Kegelisahannya bukan lagi pada dunia yang menipu. Kesedihannya bukan pada anak dan istri yang tidak akan menyertai kita saat maut menjemput. Kepedihannya bukan pada syahwat badani yang seringkali memperosokkan pada kebinatangan. Tapi hanya kepada Allah. Hatinya sedih jika tidak mengingat Allah dalam setiap detik.

Setelah tahap ‘pengosongan’ dan ‘pengisian’, sebagai tahap ketiga adalah

3)Tajalli. Yaitu, tahapan dimana kebahagian sejati telah datang. Ia lenyap dalam wilayah Jalla Jalaluh, Allah subhanahu wata’ala. Ia lebur bersama Allah dalam kenikmatan yang tidak bisa dilukiskan. Ia bahagia dalam keridho’an-Nya. Pada tahap ini, para sufi menyebutnya sebagai ma’rifah, orang yang sempurna sebagai manusia luhur.

Syekh Abdul Qadir Jaelani menyebutnya sebagai insan kamil, manusia sempurna. Ia bukan lagi hewan, tapi seorang malaikat yang berbadan manusia. Rohaninya telah mencapai ketinggian kebahagiaan. Tradisi sufi menyebut orang yang telah masuk pada tahap ketiga ini sebagai waliyullah, kekasih Allah. Orang-orang yang telah memasuki tahapan Tajalli ini, ia telah mencapai derajat tertinggi kerohanian manusia. Derajat ini pernah dilalui oleh Hasan Basri, Imam Junaidi al-Baghdadi, Sirri Singkiti, Imam Ghazali, Rabiah al-Adawiyyah, Ma’ruf al-Karkhi, Imam Qusyairi, Ibrahim Ad-ham, Abu Nasr Sarraj, Abu Bakar Kalabadhi, Abu Talib Makki, Sayyid Ali Hujweri, Syekh Abdul Qadir Jaelani, dan lain sebagainya. Tahap inilah hakekat hidup dapat ditemui, yaitu kebahagiaan sejati.

Wallahu a’lam


sumber: http://artikelislami.wordpress.com/2008/03/28/takhalli-tahalli-tajalli/

Tuesday, January 11, 2011

Bakpo gtu?

"Buoh M tu hok sedak skali"

hahaha..ayat ni mmg best.

Saeng: Bakpo loni blog senyak jah
Aku: ntah xdan
n MALAS.


Maaf la shbt2 kalu blog sy ni xdop update doh..mmg xsmpat sblom2 ni..then mals gak..hehe..BUOH M TU ADALAH MALAS..

adeh..i.allah sy akn lebih rajin mnulis blog, idea byk tp mls nk mnaip..gano2 pon, doakn smoga blog ni jadi bermanfaat utk smua..Assalmualaikum,

p/s : tq sahabat tu..mmg hbat!